KEMAJUAN ilmu pengetahuan dan teknologi sudah seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para pengelola desa untuk mewujudkan apa yang diistilahkan sebagai desa pintar. Maka dari itu Alhamdulillah Nagari Inderapura Tengah satu satunya Nagari di Kecamatan pancung Soal Kabupaten pesisir Selatan yang dapat Undangan dari Kemendes Pusat untuk mengikuti Bimtek Smart Village ( Desa Pintar ) yang bertempat di Hotel RedTop Jakarta Pusat pada Tanggal 26 maret s/d 2 April 2023. menurut Desi Novalia, A.Md selaku Kader Smart Village ( desa Pintar ) menuturkan bahwa " bukan kota saja yang dibuat pintar, Nagari atau Desa pun perlu dibuat pintar"
Secara sederhana, Nagari / desa pintar dapat didefinisikan sebagai nagari inovatif yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta teknologi lainnya untuk meningkatkan kualitas kehidupan segenap warga desa/ nagari, mengefisienkan layanan dan pengelolaan desa/ nagari, meningkatkan daya saingnya sembari memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan terkait dengan aspek-aspek ekonomi, sosial, lingkungan maupun kultural.
Jika kita telisik, ada setidaknya empat aspek yang perlu menjadi prioritas pokok dalam ikhtiar mewujudkan desa/ nagari pintar.
Yang pertama, pintar secara ekonomi. Kehidupan desa/ nagari ditopang oleh sistem perekonomian yang baik. Caranya yaitu dengan memaksimalkan sumber daya atau potensi yang dimiliki ddesa/ nagari dengan memanfaatkan semaksimal mungkin layanan TIK.
Yang kedua, pintar secara sosial. Dalam hal ini, segenap warga desa memiliki keamanan, kemudahan serta kenyamanan dalam melakukan interaksi sosial dengan sesama warga desa ataupun dengan aparatur pengelola ddesa/ nagari.
Yang ketiga yaitu pintar secara lingkungan. Segenap warga desa/ nagari memiliki tempat tinggal layak huni, sehat, hemat energi, dibarengi dengan pengelolaan energi yang ramah lingkungan dengan dukungan layanan TIK beserta pengelolaan dan peran sumber daya manusia (SDM) yang baik.
Adapun yang terakhir, aspek keempat, pintar secara teknologi. Segenap warga desa/ nagari mampu memanfaatkan setiap jengkal kemajuan teknologi secara bijak dan tepat guna. Dengan demikian, bukan hanya memberi manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga memberi manfaat bagi orang lain.
adapun untuk mewujudkan sebuah desa/ nagari pintar yang berkelanjutan, para pengelola desa/ nagari membutuhkan sedikitnya tiga pilar aplikasi pintar. Apa saja?
Pertama, pilar untuk layanan publik, seperti aplikasi untuk layanan pendidikan, layanan kesehatan, layanan pariwisata maupun layanan pemerintahan. Keberadaan aplikasi-aplikasi ini diharapkan akan membuat kualitas hidup warga desa/ nagari makin meningkat dan sekaligus mendorong pembangunan ekonomi desa/ nagari. Dengan demikian, desa/ nagari bakal semakin menarik ditinggali, dikunjungi maupun dijadikan tempat pengembangan usaha yang kian menjanjikan.
Kedua, pilar untuk keamanan desa/ nagari. Ini mencangkup berbagai aplikasi untuk menjamin keamanan warga mulai dari aplikasi kamera pengawas, aplikasi pendeteksian bahaya hingga aplikasi bantuan darurat untuk mencegah dan meminimalisir risiko serta dampak dari aksi kriminilitas, kecelakaan, dan bencana alam.
Ketiga, pilar untuk menopang aspek keberlanjutan. Ini meliputi berbagai aplikasi yang terkait dengan mobilitas warga desa/ nagari, penggunaan energi dan penggunaan moda transportasi, dengan tujuan utama yaitu untuk mengurangi terjadinya degradasi lingkungan, mengurangi pemborosan energi dan mengurangi emisi karbon di kawasan perdesaan.