Sinar_pessel
Pemerintah Nagari Inderapura Tengah menyelenggarakan Rembuk Stunting pada Selasa 15 november 2022 di Kantor Wali Nagari Inderapura Tengah, untuk meengevaluasi kegiatan penanganan Stunting tahun 2022 dan merumuskan program Pencegahan, peanganan, dan Penurunan stunting tahun 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut Steakholder Kecamatan antara Lain ; Zulfahmi Yandra, S.TP Sekretaris Kecamatan Pancung Soal, M.Raiham Alhamra, SE PDP Pancung Soal, Asrul P Marajo dan Fani Puskesmas Inderapura, Afdel Joni dan Amardi dari KB Pancung Soal, Fitri Agustina PPL Inderapura Tengah dari BPP Pancung Soal. Steakholder Nagari antara Lain Desri Boy Wali Nagari Inderapura Tengah beserta Perangkat, Antonius Ketua Bamus dan Sekretaris Bamus Mustika Putri Ayu, ST, Bidan Puskesmas Pembantu Pasar Sebelah Rozi Winarni, S.Tr.Keb., KPM Vera Enita, A.Md.Kep.,KetuaTP PKK Liswarni Desri Boy, Kader PPKBD dan Sub PPKBD, BKR,BKL,UPPKS, Kepala TK dan PAUD, ketua Pemuda Nagari dan tokoh-tokoh masyarakat.
Wali Nagari Inderapura Tengah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Penanganan stunting merupakan prioritas pemerintah secara Nasional, Nagari sebagai satu kesatuan sistem pemerintahan berkewajiban melakukan Penanganan stunting dengan mengalokasikan anggaran kegiatan pencegahan, penanganan. Untuk itu lanjut wali, rembuk ini harus menghasilkan program dan komitmen pelaksanaannya pada tahun 2023. Pada tahun 2022 ini papar wali ada 1orang warga yang terindikasi stunting, pemerintah nagari telah merespon dengan menyediakan PMT selama 3 bulan, dan membangun Jamban, karena penduduk tersebut termasuk baru membangun Rumah dan belum ada jamban. “ tahun ini atas laporan dari bidan pustu sebagai pembina Posyandu, ado 1 warga yang terindikasi stunting, kami telah menyalurkan PMT dan membangun Jamban” kata wali. “untuk 2023 mari kito susun program melalui rembuk, agar stunting d Inderapura Tengah dapat kito tangani dengan baik, sesuai prosedur” ujar wali bersemangat.
Sekretaris Kecamatan Pancung Soal Zulfahmi Yandra, S.TP mengingatkan bahwa penangan Stunting merupakan focus Pemerintah saat ini, karena itulah Pemerintah Nagari juga mesti focus, dan rembuk ini diharapkan menghasilkan program pencegahan, penanganan, dan penurunan angka stunting. “ Pemerintah secara nasional focus pada penaggulangan stunting, marilah kita melalui rembuk merumuskan program aksi 2023 untuk mencegah, menaggulangi, dan menurunkan stunting ini” harap fahmi, sekcam Muda yang energik ini.
KPM Vera Enita,A.Md.Kep memulai rembuk dengan memaparkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan penanganan stunting, antara lain bersama-sama kader posyandu rutin melaksanakan posyandu dan memonitor hasilnya, dan dari monitor itulah setelah data di masukkan dalm aplikasi ePPBM diketahui ada 1 warga terindikasi stunting. Selanjutnya KPM Bersama Bidan Pustu Rozi Winarni melaporkannya kepada Wali Nagari. “KPM rutin hadir dalam kegiatan Yandu, salah satunya untuk memantau jika ada warga yang terindikasi stunting” ujarnya. Vera melanjutkan bahwa tahun 2022 telah dilaporkan kepada wali Nagari ada 1 warga yang terindikasi stunting, tutup vera seraya berharap agar warga aktif mengikuti yandu terutama Bumil dan Balita.
PDP Pancung Soal M. Raihan Alhamra, SE menjelaskan bahwa sesuai permendes 8 tahun 2022 pencegahan dan penurunan stunting merupakan prioritas penggunaan Dana Desa, karena itu pemerintah Nagari melalui rembuk diharapkan menghasilkan kesepaktan program pencegahan dan penurunan stunting tahun 2023. “Sesuai permendes 8 tahun 2022 pencegahan dan penurunan stunting adalah prioritas, mari melalui rembuk kita hasil program yang sesuai dengan permendes tersebut” tutup raihan sambil mengingatkan agar hasil rembuk dimacantumkan dalam RKP 2023 dan DURKP 2024.
Puskesmas Inderapura melalui Asrul P Marajo dan Trisna Elfani menegaskan bahwa pihaknya selalu siap sedia bersama Pemerintah Nagari dalam melakukan Pencegahan, penanganan dan penurunan stunting “ kami siap berkolaborasi dengan Pemerintah Nagari untuk penanganan stunting, misalnya melakukan penyuluhan dan konseling kepada Bumil dan Balita” tegasnya.
Rembuk stunting diakhiri dengan pembacaan BA oleh Sekretaris Nagari Inderapura Tengah Aswandi, SE.,M.Si sebagai berikut :
Pertama; Pemerintah Ngari berkomitmen menyediakan sarana dan prasarana yang mengarah pada penanganan, penanggulangan, dan pencegahan stunting. Kedua; pelaksanaan kelas ibu hamil, kelas ibu balita, dan posyandu remaja. Ketiga; peningkatan kapasitas SDM Kader-kader Nagari. Keempat; Optimalisasi fungsi tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan Desa (rozi Winarni, S.Tr,Keb), TP PKK (eza Julita), Kader KB (Helna). Kelima: Penyediaan ATK untuk Posyandu dan Kader Kader Nagari. Keenam; mengaktifkan kembali Kegiatan Jumat pagi kebersihan lingkungan (JUMPA BERLIAN). Ketujuh; Penguatan Kapasitas TP PKK dan Kader dalam menyediakan makanan sehat. Kedelapan; Fasilitasi perubahan prilaku warga agar tidak BAB sembarangan tempat. Kesembilan; Penguatan Kegiatan pada Rumah Desa Sehat (RDS), dan Kesepuluh: seluruh hasil rembuk Stunting di masukkan kedalam RKP dan DURKP. (Aswandi_Admin).