SINAR-PESISIR SELATAN
Tingginya intensitas curah hujan pada 29-30 Agustus 2022 menyebabkan Jalan dan Jembatan Ambrol di Kampung Pasa Malintang Inderapura Tengah. Asset Pemerintah Daerah Pesisir Selatan tersebut merupakan jalur utama transportasi bagi petani. dan semenjak keadaan itu terjadi praktis hasil bumi ada yang diangkut dengan cara dipanggul dan ada juga yang menggunakan jasa Boat, sehingga biaya angkut lebih mahal dibandingkan ketika jembatan berfungsi normal. " Kerno jembatan dan jalan ini rusak, petani mengangkut hasilnyo dengan caro dipikul, ado jugo yang makai boat, dan upahnyo lebih mahal" jelas Kamaruddin Kepala Kampung Pasa Malintang disela-sela mendampingi Wali Nagari Inderapura Tengah Desri Boy saat lakukan tinjauan langsung ke lapangan.
Desri Boy bergerak cepat, dengan cara mengajukan proposal kepada pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan,menyampaikan kepada wakil rakyat dan direspon dengan melakukan tinjauan lapangan oleh anggota DPRD Pessel Dapil V Bapak Ronaldi, A.Md.
namun karena anggaran daerah ada prosedur teknis dan yuridis tentu membutuhkan waktu. untuk itulah Wali Nagari menginisiasi Mengotimalkan Keswadayaan (Gotong Royong) sebagai upaya tanggap darurat (sementara) agar petani dapat lancar mengangkut hasil pertaniannya. " kito goro dulu, yang penting awak dapek ngakut hasil ladang, dan biaya dak terlalu maha" ujar desri boy menyemangati.
Motivasi Wali Nagari disambut warga dengan terlaksananya goro membuat jembatan darurat, dan tentu penu harap agar Pemerintah daerah Pesisir Selatan dapat membangun kembali jalan dan jembatan tersebut pada tahun 2023. (Aswandi - admin).